Rabithah Alawiyah dan NU Itu Bersaudara
PURBALINGGA - Secara kultural, hubungan antara Rabithah Alawiyah dan Nahdlatul Ulama itu seperti kakak adik. NU lahir pada 1926 dan dua tahun kemudian Rabithah Alawiyah lahir.
Di samping itu, arah perjuangan kedua lembaga itu juga sama, yakni menebarkan ajaran Islam yang ahlussunnah wal jamaah. Di awal berdirinya, keduanya juga sama-sama berjuang dalam merebut kemerdekaan Republik Indonesia.
Hal itu disampaikan Ketua DPC Rabithah Alawiyah Eks-Keresidenan Banyumas, Habib Ali Ridho Alatas saat silaturahmi lembaga tersebut ke kantor Pimpinan Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kabupaten Purbalingga, Sabtu (11/7).
Selain itu, secara struktural, dalam kepengurusan NU baik di tingkat PB hingga PAC, pasti ada anggota Rabitah Alawiyah di dalamnya. Jadi kedua lembaga ini memang tidak bisa dipisahkan begitu saja.
Namun beberapa waktu lalu, hubungan keduanya seolah-olah ada keretakan akibat situasi politik Tanah Air. Oleh karena itu, ada arahan dari PP Rabithah Alawiyah untuk merajut kembali hubungan antardua lembaga tersebut.
"Ini dilakukan agar ke depan, hal-hal yang dapat menimbulkan kontradiksi antara NU dan Rabithah Alawiyah bisa diminimalisir, bahkan dihilangkan," katanya.
Ke depan, pihaknya berharap, kedua lembaga itu bisa bekerja sama dengan lebih baik di berbagai bidang. Dia mencontohkan, saat ini di majelis yang diselenggakan oleh Habib Zen Al Attas, Kecamatan Bukateja, Purbalingga, sudah diselenggarakan bakti sosial rutin. Dalam hal ini, nanti PCNU diharap bisa bersinergi ikut di dalamnya.
Menurutnya, kegiatan silaturahmi tersebut sudah direncanakan jauh hari. Namun karena ada wabah korona, pertemuan itu ditunda dan baru bisa terlaksana sekarang.
Sementara itu, Ketua Tanfidziah PCNU Kabupaten Purbalingga, KH Ahmad Muhdzir mengaku bahagia. Pihaknya merasa mendapat anugerah yang luar biasa karena didatangi oleh zuriat Rasulullah Sholallohungalaihi wassalam.
"Ini menunjukkan bahwa kita memang satu pandangan," kata Kepala Kantor Kemenag Kabupaten Temanggung ini.
Senada, sebenarnya hubungan kedua lembaga ini sejak dulu sudah terjalin dengan baik. Cuma memang beberapa waktu lalu karena ada perhelatan politik, ada persepsi di masyarakat, hubungan antara NU dangan Rabithah Alawiyah renggang.
Karena itu, dia berharap, NU bisa terus bergandengan tangan dengan para habib terutama dalam dakwah Islam yang ahlussunnah wal jamaah annahdliyah.
"Sangat mengapresiasi silaturahmi ini. Ini menunjukkan kebersamaan PCNU dengan Rabithah Alawiyah bersinergi menjalankan keaswajaan di Purbalingga," katanya.
Hadir pada pertemuan yang indah tersebut pengurus DPC Rabithah Alawiyah Eks-Keresidenan Banyumas. Masing-masing, Ketua Habib Ali Ridho Alatas, Sekretaris Habib Lukman Assegaf, Bendahara Habib Abdul Kadir Mualakhailah, Wakil ketua Umum Habib Zen Al Attas, Kabag Nasas Habib Ali bin Gubhan, Habib Syeh Assegaf dan pembina Habib Ali Al Qutban yang juga Mustasyar PCNU Purbalingga.
Sementara itu dari PCNU Purbalingga yang menyambut para tamu itu masing-masing Rais Syuryiah KH Nurcholis Ahmadi, Ketua Tanfidziah KH Ahmad Muhdzir, S.Ag., MM. , Wakil Rais Syuriyah KH Roghib Abdul Rahman dan KH Nurkholis Masrur, S.Sos. Kemudian Wakil Ketua Tanfidziah Kiai Moh Nur Hidayat, S.Ag., M.Pd.I. , Katib Syuriyah KH Drs. Yusro, Sekretaris Umum H. Syarif Hidayat, S.Ag., M.Si dan Wakil Sekretaris H. Muhammad Salim Efendi, S.Ag. (Humas)
Comments
Post a Comment